Jumat, 15 Juli 2011

[Curcol] Family's Way

Gak tau kenapa, selagi dengerin lagu Suki Dakara - Katou Izumi yang notabene adalah ed song anime bokura ga ita, saya merenungi banyak hal. Hmm entah tentang hidup saya yang sekarang, keluarga saya, lingkungan sekitar saya dan banyak hal. Mungkin lagi-lagi saya akan menulis hal random. Yep, hanya hal random.

 Tak ada yang tahu bagaimana kehidupan keluarga saya yang selalu saya jaga, kehidupan yang selalu saya banggakan dan kehidupan yang selalu saya kasihi. Keluarga saya terdiri dari 4 orang, ayah, ibu dan seorang adik laki-laki. Kami hidup sangat biasa, terlalu biasa sampai orang bilang kalo keluarga kami harmonis. You know? Keluarga idaman itu gak pernah ada. Terlalu banyak intrik kecil yang membuat keluarga kami berbeda. Ayah saya sangat pelit dalam berbagai hal, keras dalam mendidik dan semaunya dalam membina rumah tangga, dengan ibu yang selalu mengeluh tentang sikap-sikap negatif Ayah dan adik laki-laki yang tak mau maju berusaha lebih keras. Entah kenapa, keluarga kami terlihat harmonis dalam berbagai kesempatan dan terlihat mengecewakan dalam berbagai hal. Keluarga kami akan sangat harmonis jika mood Ayah sedang bagus. Kami akan pergi ke suatu tempat (meskipun itu bersama teman-teman mereka) bersama dan melakukan arisan, makan banyak dan membeli banyak barang. Namun ada juga disaat yang buruk, seperti saat printer rusak dan ayah mulai menyalahkan ibu tentang printer, hal sepele memang, tapi itulah rumah tangga. Lalu mereka mulai menteriakkan hal-hal kecil, ayah mulai mengumbar kata yang tidak sopan sambil menggerutu. You know, tidak ada yang benar-benar sempurna dari keluarga kecil kami.

Jika saat-saat seperti itu terulang, rasanya ingin pergi saja dari rumah and know, saya memang kuliah diluar kota. Jika keadaan seperti itu terulang minimal seminggu sekali, entah kenapa saya merasa bersalah pada adik saya, dia laki-laki dan keadaan seperti itu bisa menjatuhkan mentalnya. Tapi yah kejadian itu memang hanya kejadian kecil yang biasa terjadi di rumah tangga. Tapi itu membuat saya belajar banyak hal, seperti ketika nanti saya menjadi ibu, saya akan berusaha menjadi ibu yang lebih baik.

Keluarga kami berkecukupan jika dilihat dari gaji Ayah. but who know? Keluarga kami sebenarnya miskin dalam banyak hal. Dalam segi ekonomi, ayah kami sangat pelit. Dia bahkan hanya memberi saya uang 6k ketika saya akan pergi seharian dengan teman saya atau bahkan lupa memberikan saya uang bulanan ketika saya merantau. Dalam segi keakraban, keluarga kami tetap miskin. Orangtua selalu bekerja hingga larut sore dan tertidur ketika malam tiba. Bahkan pada hari libur, mereka akan pergi dengan teman-temannya. Saya dan adik saya selalu berdua saja dirumah sepanjang waktu. Yeah hanya makan nasi dan telur tiap hari karena Ibu terlalu sibuk bekerja. Berdua saja bersama adik selama 16 tahun membuat saya menjadi kakak yang overprotective. Karena itu, saya dan adik saya adalah satu paket, selalu bersama. Karena itu lah, ketika saya perantauan, hal pertama yang terpikirkan ketika saya merenung adalah adik laki-laki saya.


You know? Tak ada yang saya sesalkan dari keluarga saya. Kekurangan mereka bukan berarti harus saya sesalkan, justru itu membuat keluarga kami makin kuat. Mom, dad, ada yang bilang bahwa keluarga tak bisa bersama selamanya, tapi kalian harus tau, bahwa kasih sayang itu ada untuk selamanya. Saya bersyukur bisa terlahir di keluarga ini. Banyak suka dan duka yang kami lewati selama 19 tahun ini. Banyak kenangan manis dan pahit yang sudah memenuhi ingatan saya. Saya selalu berharap bahwa keluarga kita akan selalu bersama, saya akan selesaikan perantauan saya dan kembali pada kalian. I promise :)

Ja, sekian aja tulisan random saya~ sampai jumpa dilain kesempatan. Met pagi~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kritik dan sarannya :)