Kamis, 04 Agustus 2011

[Curcol] Random Things

Minna~ o genki desuka~? 

Hope u get the best! Iseng aja nulis random, sebenernya ini ditulis tanggal 3 agustus tapi baru ke publish sekarang dikarenakan modem rumah (yang lagi-lagi) kuotanya abis mendadak orz

Yep! Selamat menjalankan ibadah puasa untuk seluruh umat muslim~ sayang sekali di hari pertama malah saya errr.. tak bisa berpuasa orz

Mau nulis apa ya :? Gini aja, selama bulan puasa ini insyaallah saya tak akan menghentikan jadwal nonton anime summer. Yah mau gimana lagi? Libur tanpa modem, Toh tontonan saya safe kok :”> *alesan =))

Sepertinya saya sudah membuat banyak kesalahan. Lagi-lagi bikin orang kesel, dan rasanya itu seperti jadi bakat alami. Tadinya sih mau jadi pendiem dan tetep jadi Adin yang jaim. Tapi kok rasanya sakit ya? Rasanya sesak dan pengen muntah~ bukan dalam arti sebenernya sih. Cuma rasanya hidup jadi gelisah. Lagi-lagi, karena alasan demi orang lain, saya selalu jaim… selalu sabar… selalu jadi Adin yang pengertian. Kelamaan, rasanya sesak, gak enak dan mual. Pengen muntahin apa aja yang ada di pikiran. Tapi lagi-lagi : demi perasaan orang lain, demi hidup yang damai, asal semua orang bahagia. Semenjak itu saya di cap polos, loli, tsundere dll.

Gak apa sih orang mau bilang saya seperti apa, yang kebalikan juga gak apa. Tapi ternyata satu sifat manusia yang gak bisa saya terima : egois. Dalam artian lain, memaksakan kehendak pribadi, kesepihakan… Rasanya saya seperti dipermainkan oleh sifat manusia yang satu itu. Selama ini saya selalu berusaha menjadi Adin yang memikirkan perasaan orang lain, tapi rasanya seperti diejek, jika ada orang yang tak peduli pada perasaan orang lain sementara saya berusaha agar orang lain tidak tersakiti. Rasanya seperti terinjak-injak. Dan segalanya mulai menjadi rumit, karena menjadi orang yang jujur terhadap diri sendiri juga ternyata harus dibalas dengan ketidaksabaran. 

Hidup itu bener-bener rumit dan bikin mual. Disatu sisi, kamu sibuk bikin orang lain senang. Disisi lain, gak ada yang bener-bener peduli sama kamu. Lagi-lagi hidup memang urusan individu. Tapi, no, saya gak mau jadi manusia yang seperti itu. Udah saya bilang ‘kan kalau saya berbeda? Saya gak mau sama seperti manusia yang lain. Yang egosi, gak mau jujur, dan tergoda pada 3 godaan dunia : harta, tahta dan wanita (dalam kasus saya diganti pria). Bagi saya itu nonsense~ Harta? Cuih~ siapa yang butuh itu? Saya lebih suka pergi sama teman-teman dan mentraktir mereka makan, dibandingkan saya harus menabung untuk membeli mobil mewah. Saya lebih suka membuat orang lain bahagia daripada mengurus kepentingan saya sendiri. Lebih suka menabung untuk hadiah ulang tahun teman daripada membeli seloyang besar blackforest untuk dimakan sendiri.

Tahta? Untuk apa itu? Saya lebih suka bekerja untuk mengabdi pada masyarakat. Jika orang masuk geofisika untuk mencari tambang emas atau minyak mentah, saya lebih suka kerja di BMKG, mengawasi pergerakan lempeng dan menjadi orang pertama yang membunyikan alarm tsunami jika tsunami datang. 

Pria? Oh my, saya bukannya munafik sama pasangan. Tapi saat ini rasanya tak ada yang spesial. Semuanya sama. Prinsip saya itu tegas : Kalau bisa dilakukan sendiri, kenapa harus minta bantuan? Itu dia, maaf saja jika kadang saya sering menolak tawaran bantuan orang lain.
            Sehari-hari diwaktu luang, selalu saya habiskan untuk merenung. Menyelami diri sendiri saat hening, mencoba menggali perasaan apa yang sedang dirasain, rasanya itu adalah kenikmatan terbesar untuk diri saya. Karena pada saat itu saya akan berintropeksi diri, mencoba mencari kesalahan-kesalahan yang telah saya lakukan, lalu menjadi pribadi yang semangat setelahnya. Mungkin itu salah satu cara saya agar tak mudah putus asa.

Yah, kata-kata saya diatas emang terdengar muna. Tapi siapa yang peduli? Sekali lagi : semuanya hanya sepihak. Terserah orang mau bilang apa. Yang jelas, saya bangga menjadi orang yang bisa mengatakan “tidak” untuk sesuatu yang tidak saya senangi. Mengatakan “saya bukan otaku” dengan sungguh-sungguh. Mengatakan “saya bukan fujo” dengan hati yang lapang. Mengatakan “saya adalah saya saat ini” sambil tersenyum. Hidup itu memang penuh 
perjuangan dan kerja keras.

Untuk orang yang bilang saya tsundere, yang bilang saya polos, yang bilang saya fujo, yang bilang saya kekanak-kanakan, yang bilang saya otaku, yang bilang saya keras kepala, yang bilang saya loli… sebenernya mereka lah orang yang paling tidak tau saya yang sebenernya. Mungkin yang pantas dibilang
fake itu saya kali ya~ hihihi

Kadang saya berpikir, ideologi saya terlalu kuat. Tak ada yang pernah memberitahu saya untuk menjaga orang-orang yang penting, tak pernah ada yang memberitahu saya untuk bercita-cita memajukan bangsa. Semua itu rasanya sudah ada begitu saja. Saya pikir, ini akibat saya kebanyakan baca komik, bukan komik sembarang, komik-komik yang mengajarkan ideologi kebajikan. Sejak kecil sudah membaca banyak kisah, mendengar banyak dongeng, ideologi ini pun muncul sendiri, mengakar kuat selama saya masih berkutat dengan bacaan saya yang penuh haru biru, yang selalu mengajarkan saya menjadi manusia kuat namun penuh kasih sayang. And you know? Saya merasa beruntung menjadi saya yang berpikiran sekarang. Berharap ideologi saya tak akan pernah hilang, saya bertekad untuk terus membaca hal-hal bijak. 

Udah ah~ tulisan saya jadi random beneran orz 

Sampai disini cap cip cup-nya. Sampai jumpa di lain kesempatan~ happy Wednesday J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kritik dan sarannya :)